Mari berkarier bersama buah hati anda!!

Cari Blog Ini

Senin, 01 Juli 2013

Orkestra PENDIDIKAN : MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG MENGGAIRAHKAN

Bagaimana bisa sebuah tayangan film atau sinetron bisa ditunggu-tunggu??

Yach,,, karena setiap akhir tayangan di episode yang lalu selalu memancing penonton untuk 'Penasaran' dengan cerita selanjutnya. Dan juga penyampaian cerita di setiap episode selalu menarik dan mengundang emosi penonton.

Bagaimana ya,,, ketika hal itu terjadi dalam proses pembelajaran?? Menjadikan susana kelas seolah-olah sebuah 'Orkresta Pembelajaran'. Simak selengkapnya disini...


Sudah menjadi kendala umum bagi seorang pengajar jika siswanya sering merasa bosan dengan kondisi kelas yang hanya monoton seperti itu-itu saja. Minim sekali fariasi dan jarang mengungkapkan sebuah kreatifitas dari kedua belah pihak, guru dan murid. Apalagi siswanya adalah notabene dari mereka yang pergi ke sekolah hanya karena sekedar sebagai ‘syarat’ yang harus mereka lakukan dan terima dari orang tua. Belum ada kesadaran yang murni hadir dari diri mereka, bahkan mereka pun tidak didukung oleh modal IQ dan EQ yang memadai.

Kondisi seperti ini sangat mempengaruhi ‘hawa’ tempat mereka belajar dan mengajar. Jika berjalan seperti itu secara terus menerus, selain akan membuat bosan dan sifat malas siswa, juga bisa mempengaruhi semangat seorang guru. Guru akan sering mengalami titik jenuh, sehingga kapasitas kegiatan belajar mengajar menjadi tidak menggairahkan untuk kedua belah pihak dan berimbas kepada kualitas pendidikan yang rendah secara umum di Negara kita ini.

Guru yang kreatif dan ‘cerdas’ dalam bertindak sangat dibutuhkan dalam mengatasi kondisi membosankan dalam ruang belajar. Bayangkan sebuah kondisi siswa selalu tersenyum penuh dukungan, selalu merasa dirinya sukses, guru seringkali melihat siswa bercerita apa yang mereka peroleh di kelas, berbagi, mengambil resiko dan merayakan belajar mereka. Kondisi seperti itu sangat bisa diciptakan. Sebuah proses belajar yang dinamis dan tidak terlupakan, suasana yang unik bagi siswa, membuat mereka selalu merasa aman ,nyaman, namun penuh tantangan. Mereka dapat mengerti dan merayakannya dengan gembira.

Untuk menciptakan semua itu, guru harus banyak tahu tentang:
  1. Sebuah pandangan positif terhadap semua siswa dan keampuhannya
‘Siswa lebih cepat menangkap pandangan guru dari pada perkataan guru’. Guru butuh merubah pandangan terhadap siswa dengan ‘kemampuan tinggi’ atau  siswa dengan ‘kemampuan rendah’. Belajar menganggap mereka semua ‘sama’ dipandangan kita memang bukan hal yang mudah, tapi itu harus. Serasa melihat ‘bintang emas’ dan angka ‘10’ disetiap kening mereka tanpa terkecuali. Seolah-olah mereka semua adalah siswa TOP. Karena dalam proses dan hasilnya nanti seringkali sesuai dengan pandangan kita awalnya terhadap sesuatu, termasuk terhadap siswa.
Dalam sebuah buku berjudul Education on the Edge of Possibility, Renate Nummela Caine dan Geoffrey Caine menyatakan,
Keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan anak untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan. Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan pemikiran pelajar yang diciptakan guru. Guru harus memahami bahwa perasaaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses belajarnya. (Caine dan Caine, 1977, h. 124 dalam Porter, Bobbi de, dkk., Quantum Theaching, 2003, h. 21)
  1. Sebuah peranan emosi dalam belajar
Sebuah penelitian menyatakan bahwa tanpa keterlibatan emosi, kegiatan syaraf otak itu kurang dari yang dibutuhkan untuk merekatkan pelajaran dalam ingatan. (Goleman, 1995, LeDoux, 1993, MacLean, 1990 dalam Porter, Bobbi de, dkk., Quantum Theaching, 2003, h. 22). Karena menurutnya, sebuah organ otak bernama amigdala, pusat emosi otak, memainkan peran besar dalam penyimpanan memory.
Artinya, diawal kegiatan belajar seorang guru harus siap untuk memastikan kalau siswanya tidak ada yang bad mood. Emosi mereka digiring pada emosional yang menyenangkan, intinya adalah membangun ikatan emosional antara keduanya sejak awal. Dengan cara menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan, dan menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar. Dengan seperti itu, hati dan pikiran siswa akan lebih banyak terlibat pada guru dan pelajaran.
  1. Cara menciptakan dan membangun hubungan interaktif
‘sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki didalam kehidupan mereka’. Jika guru menjalin hubungan baik dengan siswa, maka mereka akan dapat menerima guru dan ajarannya. Dengan adanya hubungan yang baik, hal yang semula mereka anggap sebuah perang kekuatan atau kekakuan aturan disiplin akan berubah menjadi musyawarah untuk mencapai keberhasilan belajar. Namun, dalam membangun hubungan dan keamanan mereka, butuh niat kuat, kasih sayang, dan resiko dari seorang guru.
  1. Cara memanfaatkan kegembiraan siswa
Setelah guru berhasil menciptakan sebuah keriangan dalam kelas, siswa diajak masuk dalam dunia guru, mulai menyampaikan materi dengan masih dalam suasana riang. Guru harus secara sadar menciptakan suasana itu dalam pekerjaannya. Karena sebuah keriangan dapat membuat siswa siap belajar dengan lebih mudah, bahkan dapat mengubah sikap negatif.
  1. Dampak sebuah pengakuan
Untuk mendapatkan sebuah hasil yang baik, akuilah setiap usaha siswa. Tidak hanya usaha yang tepat, tetapi semua usaha mereka. Karena tidak dapat dipungkiri kalau semua orang senang diakui. Menerima pengakuan membuat siswa merasa bangga, percaya  diri, dan bahagia. Jika siswa punya modal bangga, percaya diri dan perasaan bahagia, akan sangat membantu proses masuk dan diserapnya pelajaran dalam pikiran mereka.
  1. Sangat pentingnya perayaan
Mengadakan perayaan dari hasil belajar akan mendorong siswa untuk memperkuat rasa tanggung jawab dan mengawali proses belajar mereka sendiri. Sebuah perayaan akan mengajarkan pada diri siswa akan adanya sebuah motivasi hakiki yang ‘gratis’ tanpa ada dorongan dari luar diri mereka sendiri. Karena sesuatu yang layak ‘dipelajari’, maka layak pula ‘dirayakan’.
  1. Sebuah keajaiban dari rasa gembira dan takjub
Diri manusia adalah sebuah mesin belajar, dan alat sebenarnya pada setiap mesin belajar adalah rasa gembira dan ketakjuban. Tanpa rasa itu, mesin belajar manusia akan berjalan lambat dan berhenti.
Seperti saat manusia masih kecil, penuh rasa ketakjuban akan hal-hal baru, hingga pada saat itu, si kecil dengan cepat belajar berbagai hal didunia ini dari asalnya yang dia tidak tahu sama sekali. Mereka membiarkan rasa gembira dan takjub selalu hadir setiap melihat banyak hal baru, dan ‘wow’, mereka mereka akhirnya tahu berjuta benda, kata dan banyak hal didunia ini. Jangan perlambat rasa gembira dan takjub siswa dengan sebuah larangan kaku. Kata ‘tidak’ dan ‘jangan’, kerap menghambat alat belajar cepat mereka.
  1. Sebuah keberanian mengambil resiko dengan perasaan gembira
Saat siswa berani memulai pelajar dengan motivasi sendiri, berarti mereka berani mengambil resiko besar dalam dirinya. Dan jika itu dilakukan dengan kehendak sendiri, dia melakukannya dengan rasa gembira.  Karena belajar itu mengandung resiko. Setiap kai seseorang berpetualang belajar sesuatu yang baru, dia mengambil resiko besar diluar zona nyamannya.
Pengambilan resiko menjaga otak tetap bergerak, dan dapat terasa menggembirakan saat kita menciptakan resiko tersebut menjadi resiko yang aman, butuh dukungan dan motivasi.
  1. Rasa saling memiliki karena sebuah kehangatan
Jika semua tahap berjalan dengan baik, pasti akan tercipta kehangatan antar ‘masyarakat’ ruangan belajar. Rasa saling memiliki menciptakan rasa kebersamaan, kesatuan, kesepakatan, dan dukungan dalam belajar. Rasa ini juga mempercepat proses mengajar dan meningkatkan kepemilikan pelajar. Sehingga layaknya sebuah keluarga harmonis yag penuh kehangatan.
Jika semua dapat terwujud, siswa akan merasa rindu dengan hadirnya guru dalam menyampaikan pelajaran. Hati mereka berdebar karena ingin tahu apa yang akan guru ciptakan di kelas. Seperti sebuah infotainment dan sinetron yang kisah selanjutnya selalu dinantikan. Sudah siapkah anda?  


Widget Recent Comment Valid XHTML Membuat Anchor Text pada image.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...