Sekitar dua minggu yang lalu, kekhawatiran kembali berkecamuk dalam hati, fikiran dan tingkah ku. Bagaimana tidak?? Anakku kembali sakit, tidak ada makanan sedikitpun masuk, tetapi terus menerus dimuntahkan dan juga BAB encer. Lemas,,, raganya seperti bukan anak usia 18 bulan yang sedianya selalu bertingkah lincah seperti layaknya anak seusianya. "Ayo kita periksakan saja kebidan",kata suami. Bergegas kami kebidan dan mendapatkan obat anti muntah yang diminum sebelum makan. Dengan catatan, jika dua kali minum obat dan masih munta-muntah, langsung bawa ke dokter.
Yach,,, tidak sampai lewat setengah jam, anakku sudah muntah tidga kali. Akhirnya kami berburu praktek dokter. Pada jam-jam tersebut, ternyata sudah bukan waktunya jam praktek di beberapa dokter spesialis anak. Akhirnya kami ke dokter umum dan diberi obat sejenis dengan dosis yang lwbih tinggi. Namun tidak menuai hasil, malah bertambah dengan BAB ecner... Keesokan harinya,,, Kami datang ke praktek dokter anak di salah satu RS Umum daerah kami. Dan anak mungil ku itu divonis terkena MUNTABER dan harus rawat inap disana. namun syukurlah,,, ternyata hasil laboratorium menunjukkan bahwa dia tidak terjangkit MUNTABER, hanya gangguan pencernaan. Meski demikian, si kecil harus tetap menjalani rawat inap hingga lima hari lamanya. Setiap mulainya tantangan baru, haruslah ada cobaan yang harus terlewati demi kemampuan mental fisik kita menghadapi tantangan hidup didepan itu. Sehingga kita benar-benar siap dalam menjalani, menghadapi dan menggapai solusi terbaik. Inilah yang terbai dalam hidupku dan hidup anakku. Semuanya tidak ada yang sia-sia, semua peristiwa ada hikmahnya. Nak,,, dengan berlalunya cobaan itu, ibu yakin pasti kelak engkau semakin kuat menghadapi kenyataan didepanmu. Tetap jangan lupa, do'a ibu selalu myertaimu, juga kakak dan adikmu,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar